Cari Blog Ini

Senin, 28 Maret 2011

tujuan IPS di SD


Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar
            Tujuan merupakan komponen yang harus diperhatikan dalam mengembangkan suatu kurikulum. Zais (dalam Sumaatmaja, 1994:27) menegaskan bahwa sebagai komponen dalam kurikulum tujuan adalah bagian yang paling sensitif, sebab tujuan tidak akan hanya mempengaruhi bentuk kurikulum melainkan juga secara langsung menjadi fokus dari suatu program pendidikan.
Sumber tujuan dapat dikelompokkan menjadi tiga  sumber yaitu : sumber empirik, sumber filosofi, dan sumber kajian  (Zais dalam Sumaatmaja, 1994: 31). Sumber empiris mengacu kepada apa yang diinginkan masyarakat, sumber filosofi merupakan kajian yang diisyaratkan untuk dicapai dalam suatu program pendidikan dan sumber kajian merupakan tujuan apa yang harus dicapai melalui bidang studi yang bersangkutan. Ketiga sumber di atas digunakan dalam mengembangkan tujuan, kemudian dikontruksi dalam pola hierarkhi tujuan. Sumber empirik dan sumber filosofis dikelompokkan menjadi tujuan akhir atau tujuan pendidikan nasional, sedangkan sumber bidang kajian dikelompokkan kedalam tujuan yang merupakan alat mencapai tujuan akhir.
            Dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional dirincilah tujuan dengan ruang lingkup dan sasaran yang lebih jelas. Tujuan Pendidikan nasional dirinci menjadi tujuan institusional, dimana tujuan pendidikan dasar sebagaimana tercantum dalam Undang-undang No 20 tahun 2003 yaitu :   
“Pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik dan untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan peserta didik mengikuti pendidikan menengah”.

Tujuan institusional dirinci menjadi tujuan kurikuler dan mencapainya dilakukan oleh bidang studi/mata pelajaran. Salah satu mata pelajaran yang disajikan di sekolah dasar adalah pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Pengembangan tujuan Pendidikan IPS menurut Schuncke (dalam Simanguson,2007:8) didasarkan atas tiga karakteristik yakni : pengetahuan, nilai sikap, proses/keterampilan. 
              Pendapat tersebut merupakan cakupan dalam mengembangkan tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yaitu pelajaran IPS bertujuan agar siswa mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari.
Secara rinci tujuan pndidikan Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dasar mempunyai tujuan sebagai berikut :Mengenalkan kepada siswa tentang hubungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya,  Memberikan pengetahuan  agar siswa memahami peristiwa-peristiwa serta perubahan yang terjadi di sekitarnya, Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengenal kebutuhan-kebutuhan serta menyadari bahwa manusia lain pun memiliki kebutuhan, Menghargai bidaya masyarakat sekitar, bangsa dan juga bangsa lainnya, Memahami dan dapat menerapkan prinsip-prinsip ekonomi yang bertalian dengan dirinya sendiri maupun dalan hubungannya dengan orang lain dan bangsa-bangsa lain di dunia,  Memahami bahwa antar manusia yang satu dengan yang lainnya saling membutuhkan serta dapat menghormati harkat dan nilai manusia, Memupuk rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan dan hasilnya serta menghargai setiap jenis pekerjaan maupun hasil pekerjaan yang dilakukan orang lain, Memahami dan bertanggung jawab dalam pemeliharaan, pemantapan dan pengelolaan sumber daya manusia dan sumber daya alam, Memahami dan menghargai sejarah bangsanya, serta hak-haknya sebagai manusia hidup di suatu negara yang merdeka dan memahami cara hidup yang demokratis.

Proses Belajar Mengajar Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah  Dasar

            Proses belajar mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan interaksi antar siswa dengan guru dalam usaha untuk mencapai tujuan tertentu. Belajar tertuju kepada siswa, sedang mengajar tertuju kepada kegiatan guru dan siswa. Proses belajar mengajar merupakan pertautan dari kegiatan siswa dan guru, dalam hal ini Sudjana (2003:6) mengemukakan bahwa :
            Mengajar atau teaching merupakan kegiatan atau perlakuan profesional yang kemaren oleh guru. Belajar merupakan kegiatan atau upaya yang dilakukan oleh siswa sebgai atau respon terhadap kegiatan mengajar yang telah dilakukan oleh guru. Keseluruhan pertautan kegiatan memungkinkan berkenaan terjadi interaksi belajar mengajar yang disebut pengajaran (instruction)

            Selanjutnya proses belajar mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial mengacu kepada strategi pembelajaran dan aktivitas belajar siswa. Srategi pembelajaran berkaitan dengan masalah, cara atau sistem penyampaian materi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan. Sudjana (2003:147) mengemukakan bahwa srategi pembelajaran pada hakekatnya adalah tindakan nyata dari guru yang melaksanakan pembelajaran melalui cara tertentu yang dinilai lebih efesien dan efektif
            Dalam mengembangkan perencanaan pengajaran  Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar, pertama yang perlu diperhatikan  adalah tujuan dan organisasi kurikulum  itu perlu dipertimbangkan berbagai variabel fakor kejelasan, lingkungan kondusif, konsistensi dan kontinuitas (Sumaatmaja, 1994:38). Dengan demikian,  proses belajar mengajar tidak hanya sekedar menentukan metode pengajaran saja, juga mempertimbangkan kebermaknaan bagi siswa. Piaget  (dalam Sumaatmaja, 1994:109-111) menekankan bahwa terjadinya asimilasi adalah kelanjutan dari proses akomodasi saja, tetapi harus dilanjutkan samapai kepada proses asimilasi agar belajar memberi makna bagi siswa. Apabila tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial SD meliputi tiga aspek (pengetahuan, keterampilan dan sikap/nilai) maka proses belajar mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial SD mengacu kepada tujuan tersebut. Dalam hal ini proses diarahkan kepada pengembangan kemampuan siswa menyerapkan pengetahuan sosial (fakta, konsep dan generalisasi) dan mengembangkan keterampilan sosial. Disini tampak bahwa guru tidak dapat menentukan secara kaku metode apa yang akan digunakan, sebab penggunaan metode dalam belajar mengajar akan dipengaruhi oleh tujuan materi.
           
Keterampilan Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Pendidikan  IPS di SD
            Keterampilan  guru merupakan seperangkat perilaku nyata guru pada waktu memberikan pelajaran pada siswanya (Charles Jhonson, dalam Rochman Natawidjaya,2000: 153). Dalam memberikan pelajaran tersebut tentunya harus  dan memerlukan beberapa kemampuan profesional dalam melakukan proses belajar mengajar pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di SD tersebut.
            Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kriteria profesional guru, maka rincian kendalanya dalam melaksanakan tugas sehari-hari, Natawidjaya (2000: 190) mengatakan guru harus memiliki beberapa keterampilan yaitu yaitu: Mempunyai kemampuan mengembangkan kepribadian, Menguasai landasan kependidikan, Menguasai bahan pengajaran, Mampu menyusun program pengajaran, Mampu melaksanakan program pengajaran, Mampu melihat dari proses yang telah dilaksanakan, Mampu mengadakan program bimbingan, Menyelenggarakan administrasi sekolah, Berinteraksi dengan teman sejawat dan masyarakat, Menyelenggarakan penelitian untuk keperluan pengajaran.
Dari uraian di atas jelas bahwa setiap guru dituntut memiliki kompetensi untuk mengembangkan profesinya. Kompetensi guru ini dapat terwujud jika setiap guru mempunyai latar belakang yang cukup memadai, serta diteruskan dengan monitoring untuk pembinaan secara berkelanjutan. Guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik mempunyai tanggung jawab yang kompleks. Mengajar pendidikan IPS dengan baik dapat tercapai dengan optimal bila guru memenuhi persyaratan yang memadai serta perencanaan yang matang sebelum mengajar.
Maka perubahan yang dilakukan guru dalam hubungannya dengan pelaksanaan tugas mengajar pendidikan IPS sehari-hari di kelas harus inovatif. Lebih khususnya lagi performasi yang dimaksud adalah keterampilan guru dalam membuka pelajaran, pelaksanaan pelajaran dan menutup atau mengakhiri pelajaran (Suciati :1994). Ketiga kemampuan guru tersebut tampil secara terpadu dan dilaksanakan secara bertahap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar