Pengertian Belajar
Belajar merupakan hal yang sangat penting, karena menyangkut proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar pihak yang terlibat secara langsung adalah siswa dan guru. Dalam proses belajar mengajar tersebut guru berfungsi sebagai pengajar, sedangkan siswa sebagai individu yang belajar dituntut selalu belajar untuk memperoleh prestasi belajar yang baik.
Belajar pada hakekatnya adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh seseorang yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada dirinya sendiri, baik dalam bentuk pengetahuan dan ketrampilan baru, dalam bentuk sikap dan nilai yang positif. Selama berlangsungnya kegiatan belajar, terjadilah proses interaksi antar orang yang melakukan kegiatan belajar yaitu warga belajar dan sumber belajar. Sumber belajar dapat berupa manusia, yang berfungsi sebagai fasilitator yaitu tutor dan pamong maupun yang berupa non manusia seperti buku, siaran radio, dan televisi (Suryabrata, 2002:22).
Selanjutnya, Slameto (2003:2) mengatakan bahwa:
Belajar adalah suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya atau belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Lebih lanjut, Syah (2006:68) menyebutkan bahwa “Belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya yang melibatkan proses kognitif”. Sehubungan dengan pengertian ini perlu diutarakan sekali lagi bahwa perubahan tingkah laku yang timbul akibat proses kematangan fisik, keadaan mabuk, lelah, dan jenuh tidak dapat dipandang sebagai proses belajar.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah segala sesuatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja untuk merubah prilaku kearah yang lebih baik.
Ciri-Ciri Belajar
Sebagai suatu proses pengaturan, kegiatan belajar mengajar tidak terlepas dari ciri-ciri tertentu. Johar (2006:21) merinci ciri-ciri interaksi belajar dan pembelajaran sebagai berikut:
1. Memiliki tujuan yaitu membentuk anak didik untuk mendapatkan keahlian baru. Hasil belajar dan pembelajaran akan mengantarkan anak didik mengetahui, menguasai, dan terampil melakukan hal-hal baru yang sebelumnya belum dimiliki. Bernilai edukatif apabila proses belajar dan pembelajaran dapat mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan yang diprogramkan pada awalnya.
2. Ada suatu prosedur yang dirancang secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam melakukan interaksi perlu ada prosedur atau langkah-langkah sistematis dan relevan yang harus ditempuh agar tujuan dapat dicapai secara optimal.
3. Penggarapan materi secara khusus. Materi yang disajikan dipilih dan didesain untuk pencapaian tujuan tertentu. Dengan memperhatikan berbagai komponen-komponen lain yang mendukung kegiatan belajar dan pembelajaran terutama memperhatikan komponen anak didik yang merupakan subyek didik. Input tentang anak didik diperlukan agar materi yang disajikan sesuai dengan kemampuan cerna anak didik. Materi khusus yang dimaksud telah digarap dengan baik sebelum kegiatan belajar dan pembelajaran berlangsung.
4. Ditandai dengan adanya aktivitas siswa. Aktivitas siswa merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya interaksi belajar dan pembelajaran karena yang mengalami proses pembelajaran adalah siswa. Dalam hal ini keterlibatan siswa baik secara fisik maupun mental harus aktif. Konsep cara belajar siswa aktif tepat diterapkan dalam kegiatan interaksi belajar dan pembelajaran. Anak didik tidak boleh pasif. Seumpama anak belajar mengenderai sepeda tanpa mau berusaha mendayung dengan aktif maka mustahil ia dapat mengendarai sepeda itu dengan baik.
5. Peran guru sebagai pembimbing. Dalam interaksi belajar dan pembelajaran guru sebagai pembimbing harus berusaha memotivasi anak untuk belajar dan guru memfasilitasi kelas yang kondusif untuk terjadinya interaksi belajar dan pembelajaran yang optimal. Guru harus siap sebagai mediator dalam segala situasi proses belajar dan pembelajaran sehingga guru akan merupakan tokoh yang akan ditiru tingkah lakunya oleh anak didik.
6. Adanya disiplin. Disiplin dibutuhkan dalam interaksi belajar dan pembelajaran. Interaksi belajar dan pembelajaran adalah suatu pola tingkah laku yang diatur menurut ketentuan yang ditaati oleh semua pihak secara sadar baik pihak guru maupun pihak siswa. Langkah-langkah yang dilaksanakan harus sesuai dengan prosedur yang sudah digariskan. Penyimpangan dari prosedur berarti suatu indikator pelanggaran disiplin.
7. Ada batas waktu. Batas waktu menjadi ukuran untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran tertentu dalam sistem berkelas setiap tujuan akan diberi waktu tertentu kapan tujuan itu harus dicapai. Unsur penilaian sangat penting untuk mengetahui apakah tujuan itu sudah tercapai lewat interaksi belajar dan pembelajaran yang dilaksanakan itu, atau belum.
8. Evaluasi. Tiap kegiatan yang bertujuan harus di evaluasi. Tanpa evaluasi tidak dapat dipastikan apakah kegiatan tersebut mencapai tujuan. Tanpa evaluasi pekerjaan menjadi sia-sia. Jadi, masalah evaluasi menjadi masalah yang cukup penting dan tidak bisa diabaikan oleh setiap guru setelah melakukan kegiatan pembelajaran. Evaluasi diperlukan untuk mengetahui efektifitas pembelajaran yang telah dilakukan guru.
Cara Belajar
Cara belajar pada dasarnya merupakan satu cara atau strategi belajar yang diterapkan siswa, hal ini sesuai dengan pendapat Gie (2000:48) yang mengemukakan bahwa ”Cara belajar adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam usaha belajarnya”.
Lebih lanjut, Hamalik (2002:38) secara lebih jelas mengemukakan bahwa “Cara belajar adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan situasi belajarnya, misalnya kegiatan-kegiatan dalam mengikuti pelajaran, menghadapi ulangan/ ujian dan sebagainya”.
Dari pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa cara belajar siswa adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan siswa pada situasi belajar tertentu, kegiatan-kegiatan tersebut merupakan pencerminan usaha belajar yang dilakukannya.
1 Aspek-Aspek Cara Belajar
Aspek yang diteliti dalam cara belajar menurut Thabrany (2001:43) adalah: Persiapan Belajar Siswa
Pada hakekatnya setiap pekerjaan yang akan dilakukan harus dipersiapkan terlebih dahulu. Dengan persiapan sebaik-baiknya maka kegiatan/pekerjaan akan dapat dilaksanakan dengan baik sehingga akan memperoleh keberhasilan. Demikian pula halnya dengan belajar, beberapa persiapan yang perlu dilakukan dalam belajar menurut Thabrany (2001:49) adalah:
a. Persiapan mental
Persiapan mental yang dimaksud adalah bahwa tekad untuk belajar benar-benar sudah siap. Menurut Gie (2000:58) “Persiapan mental merupakan upaya menumbuhkan sikap mental yang diperlukan dalam belajar”. Lebih lanjut dijelaskan bahwa persiapan mental yang perlu dilakukan adalah:
1. Memahami arti/tujuan belajar
2. Kepercayaan pada diri sendiri
3. Keuletan
4. Minat terhadap pelajaran
b. Persiapan sarana
Thabrany (2001:48) mengemukakan ”Sarana yang dibutuhkan dalam belajar yaitu ruang belajar dan perlengkapan belajar”.
1. Ruang Belajar
Ruang belajar mempunyai peranan yang cukup besar dalam menentukan hasil belajar seseorang”. Persyaratan yang diperlukan untuk ruang belajar adalah bebas dari gangguan, sirkulasi dan suhu udara yang baik, penerangan yang memadai.
2. Perlengkapan belajar
Perlengkapan belajar yang perlu disiapkan dalam belajar adalah:
a. Perabot belajar seperti meja, kursi, dan rak buku
b. Buku pelajaran
c. Buku catatan
d. Alat-alat tulis
2. Cara Mengikuti Pelajaran
Dalam mengikuti pelajaran yang perlu dilakukan adalah melakukan persiapan dengan mempelajari materi-materi yang akan dibahas dan meninjau kembali materi sebelumnya, bersikap afektif selama kegiatan belajar sampai KBM berakhir.
Hamalik (2002:50) menjelaskan cara mengikuti pelajaran yang baik adalah:
1. Persiapan, yang harus dilakukan adalah mempelajari bahan pelajaran yang sebelumnya diajarkan, mempelajari bahan yang akan dibahas dan merumuskan pertanyaan tentang materi pelajaran yang belum dipahami.
2. Aktivitas selama mengikuti pelajaran, hal yang perlu diperhatikan selama mengikuti pelajaran antara lain kehadiran, konsentrasi, catatan pelajaran, dan partisipasi terhadap belajar.
3. Memantapkan hasil belajar, untuk memantapkan hasil belajar maka harus membaca kembali catatan pelajaran.
3. Aktivitas Belajar Mandiri
Bentuk aktivitas belajar mandiri yang dilakukan siswa dapat berupa kegiatan-kegiatan belajar yang dilakukan sendiri ataupun kegiatan belajar yang dilakukan secara berkelompok.
1. Aktivitas Belajar Sendiri
Yang dapat dilakukan berupa, membaca bahan-bahan pelajaran dari berbagai sumber informasi selain buku-buku pelajaran, membuat ringkasan bahan-bahan pelajaran yang telah dipelajari, menghafalkan bahan-bahan pelajaran, mengerjakan latihan soal dan lain sebagainya.
2. Aktivitas Belajar Kelompok
Adapun yang dapat dilakukan dalam belajar kelompok antara lain, mendiskusikan bahan-bahan pelajaran yang belum dimengerti, membahas penyelesaian soal-soal yang sulit dan saling bertanya jawab untuk memperdalam penguasaan bahan-bahan pelajaran.
4. Pola Belajar Siswa
Pola belajar adalah cara siswa melaksanakan suatu kegiatan belajar yaitu bagaimana siswa mengatur dan melaksanakan kegiatan-kegiatan belajarnya. Pola belajar siswa menunjukkan apakah siswa membuat perencanaan belajar, bagaimana mereka melaksanakan dan menilai kegiatan belajarnya.
5. Cara Siswa Mengikuti Ujian
Agar mendapatkan hasil yang baik dalam ulangan baik ulangan harian maupun ulangan semester sebagai modal utama adalah penguasaan materi-materi pelajaran yang baik. Oleh karena itu sejak awal siswa harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.
Beberapa hal yang harus diperhatikan agar mendapatkan hasil baik dalam ulangan adalah:
a. Persiapan menghadapi ulangan. Kegiatan belajar untuk menghadapi ulangan, dan mempelajari/menguasai materi ulangan serta mempersiapkan perlengkapan ulangan seperti alat-alat tulis.
b. Saat ulangan berlangsung; harus benar-benar memahami soal, tenang, mengerjakan dari hal yang termudah dan meneliti setelah selesai.
c. Setelah ulangan selesai, yang perlu dilakukan setelah ulangan berakhir adalah memeriksa kembali jawaban-jawaban yang dibuat dalam ulangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar