PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan)
PAKEM adalah singkatan dari pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.
a. Aktif
Pengertian Aktif menurut (Poerwadarminta 1987:32) adalah giat, bekerja dan berusaha berdasarkan dari definisi diatas maka pengertian aktif menurut (Johar dkk 2006:7) adalah bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membagun pengetahuan, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pembelajaran, jika pembelajaran tidak memberikan kesepatan kepada siswa untuk berperan aktif. Agar siswa itu aktif sebaiknya kursi-kursi diatur, agar siswa dapat bekerja dalam kelompok dan diskusi terjadi siswa. Guru memberikan tugas. kepada siswa untuk membuat rumus-rumus dalam matematika, dan di pajangkan di kelas, karena itu lebih menarik bagi siswa dari pada mempelajarinya pada buku teks. Guru juga harus melibatkan siswa dalam diskusi, memecahkan masalah dengan berbagai cara. Pembelajaran matematika perlu bersifat anak memecahkan masalah dari pada menghafalankan proses. Dengan demikian anak menjadi pintar menerapkan ketrampilan matematika dalam sehari-hari. Agar siswa lebih aktif guru juga harus bersahabat dengan siswa sehingga siswa tidak merasa segan mengeluarkan ide-idenya, guru juga harus semua pendapat siswa sehingga dapat memperoleh hasil yang maksimal.
b. Kreatif
Menurut (Badudu-Zain 2001:107) Kreatif adalah memiliki daya cipta atau mempunyai kemampuan untuk berkreasi. Sesuai dengan definisi di atas maka Kreatif di maksudkan menurut (Johar dkk 2006:7) adalah agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sihingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa dan guru menghargai serta memamerkan hasil karya semua siswa di kelas atau pun madding sekolah. Guru juga harus menciptakan lingkungan belajar yang kreatif. Demikian juga guru dalam menyajikan materi atau pun dalam pemberian tugas. Misalnya dalam memberikan materi guru bisa membuat alat peraga dari katon-katon atau kertas-kertas berwarna untuk membantu pemahaman siswa, juga dalam pemberian tugas, guru dapat memberikan berbagai cara, salah satunya soal sarapan pagi. Soal sarapan pagi di tempelkan pada suatu tempat khusus, anak-anak dapat memilih sendiri soal tersebut. Semakin pagi anak datang, semakin dapat memilih soal yang dapat dikerjakannya, sehingga semakin siang anak sampai di sekolah soal sarapang pagi tinggal yang paling sulit. Dengan demikian anak-anak akan semakin bergairah datang ke sekolah.
c. Efektif
Makna Efektif (Badudu-Zain 2001:87) adalah dapat membawa hasil, sedangkan yang di maksud efektif menutut (Johar dkk 2006:8) adalah dapat menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai, jika pebelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya.
Salah satu kelebihan PAKEM adalah melatih kemandirian siswa dalam belajar. Pendalaman pelajaran dilakukan dengan bimbingan langsung dari guru, sedangkan materi yang kurang esensial (kurang penting) dapat di baca sendiri oleh siswa. Dengan jalan demikian tidak perlu khawatir semua materi dapat diselesaikan dengan PAKEM akan meningkatkan berbagai kemampuan seperti dituntut KTSP. Guru juga harus efesiensi dengan waktu, dan memberikan tugas kepada siswa dengan panduan yang jelas, sehingga memperoleh hasil yang ditetapkan.
d. Menyenangkan
Menurut (Poerwadrminta 1987:64) Menyenangkan adalah sebagai rasa senang hati, memuaskan dan yang di maksud dengan menyenangkan menurut (Johar dkk 2006:8) adalah suasana belajar mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi. Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah perhatian siswa meningkatkan hasil belajar.
Karena guru sangat kreatif memberikan materi dan tugas kepada siswa, sehingga siswa merespon sangat positif. Siswa merasa sekolah lebih menarik dan menyenangkan. Dan siswa suka belajar dalam kelompok dan saling belajar satu sama lain. Sehingga siswa pergi ke sekolah dengan senang hati dan semangat untuk belajar. Guru juga harus tampil dengan semangat, dan berpenampilan rapi agar tidak membosankan siswa secara garis besar, PAKEM dapat digambarkan sebagai berikut:
• Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
• Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan berbagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
• Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediankan ‘pojok baca’.
• Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
• Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
Pendekatan PAKEM yang penulis gunakan dalam skripsi ini adalah bagaimana cara seorang guru membuat suasana belajar yang dapat membawa hasil lebih baik. salah satu diantaranya ide-idenya sehingga siswa aktif saat belajar. Begitu juga dengan metode belajar guru harus kreatif dalam memberikan tugas-tugas kepada siswa dan cara belajar. Misalnya dengan cara meminta siswa membuat gambar pecahan yang diberi arsir pada karton dan di pajangkan di ruang kelas, dan hal seperti itu lebih senang bagi siswa untuk belajar dari pada di buku teks. Demikian juga supaya pembelajarannya efektif guru harus efesiensi terhadap waktu dan memberikan tugas-tugas kepada siswa dengan panduan yang jelas serta guru memanfaatkan sumber belajar dan media pembelajaran dengan tepat. Dan yang terakhir agar siswa senang belajar guru harus tampil dengan semangat dan berpenampilan rapi sehingga membuat suasana belajar siswa menjadi menyenangkan.
Poerwadarminta, 1987. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai pustaka.
Johar, Rahmah; Dkk 2006. Strategi Belajar Mengajar. Bahan Ajar. Universitas Syiah Kuala
Badudu, dkk, 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia . jakarta : Pustaka Sinar Harapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar